Surabaya (Antara Babel) - Tiga seniman yakni Asmuliawan "Bogel", Mohamad
Arifin "Londo", dan Soviani Manao "Mochin", memamerkan 39 karya
"mix-media" mereka tentang cinta di Galeri Seni "House of Sampoerna"
(HoS) pada 19 Desember 2014 - 11 Januari 2015.
"Melalui pameran ini, kami berharap dapat mengukur hasil karya yang
telah kami capai kepada masyarakat guna mendapat kritik dan saran
membangun untuk meraih pengetahuan tentang kesenian yang lebih baik,"
ujar Asmuliawan Bogel di sela persiapan pameran itu di Galeri HoS
Surabaya, Kamis.
Senada dengan itu, Arifin Londo berharap pameran kolaborasi yang
bertajuk "Trinical Sensibility" (cinta dalam karya 3 dimensi) itu dapat
menjadi pijakan pribadi untuk melanjutkan ke tingkat yang lebih baik.
"Pameran ini menjadi ajang bagi kami untuk memperkenalkan diri ke
dunia seni rupa sekaligus mengapresiasi seni patung instalasi serta
keramik," ujarnya.
Bagi ketiga seniman alumni STKW itu, Cinta yang dipilih sebagai tema itu memiliki berbagai definisi dan sifat.
Keragaman dan kepekaan dalam merespons cinta inilah yang diekspresikan oleh ketiganya secara kolaborasi.
Misalnya, karya "Laurent" dari Bogel bercerita tentang bagaimana
seorang perempuan mencintai dirinya dengan berusaha untuk selalu tampil
menarik dan cantik.
Karya-karya Bogel memperlihatkan bentuk dengan kontur halus dan
sempurna walau dengan deformasi bentuk sebagai ciri khasnya.
Sementara Arifin "Londo" menuangkan imajinasinya dalam bentuk karya
dengan gaya lebih keras dan kaku untuk menggambarkan emosi yang juga
terkandung dalam sebuah hubungan percintaan seperti yang terlihat pada
karya "Berdua Saja" yang menggambarkan romantisme sepasang kekasih.
Lain halnya dengan karya "Mochin" yang berjudul "Special Moment"
mengembalikan memori indah akan masa lalu yang merupakan kenangan
pribadi sang seniman.
"Cinta adalah satu kata universal yang dipahami oleh banyak insan
sebagai sebuah ungkapan perasaan yang kuat berangkat dari ketertarikan
pribadi terhadap orang lain atau sesuatu," katanya.
Asmuliawan "Bogel" adalah seniman patung kelahiran Batu-Batu Sopeng, Sulawesi Selatan.
Lulusan Seni Rupa STKW tahun 2007 ini pernah mengikuti beberapa
pameran bersama seperti Biennale II dan IV, pameran "Underdoc" di Hanna
Art Space, Bali, dan pameran "New Age" di Raos Gallery, Batu Malang.
Begitu pula dengan Arifin "Londo" yang kelahiran Surabaya ini juga
telah beberapa kali berpameran tunggal maupun bersama baik di Surabaya,
Lamongan, Malang dan Bali.
Lain lagi bagi perempuan kelahiran Nias Soviani Manao "Mochin" yang
juga pernah mengisi pameran bersama baik di Surabaya, Batu, Malang
hingga Padang.
Ketiganya berharap kolaborasi pertama mereka dalam pameran ini
dapat memberikan wawasan seni rupa khususnya seni patung instalasi serta
keramik terhadap masyarakat luas.
"Seni menggambarkan keindahan humanitas dan realitas dengan
memperhatikan rasa maupun kepekaan bagi sang seniman, meskipun
kadang-kadang perhatian seniman bisa jadi berbeda," ucap Bogel.
Tiga Seniman Pamerkan Karya "Mix-Media" Tentang Cinta
Kamis, 18 Desember 2014 15:01 WIB
"Melalui pameran ini, kami berharap dapat mengukur hasil karya yang telah kami capai kepada masyarakat guna mendapat kritik dan saran membangun untuk meraih pengetahuan tentang kesenian yang lebih baik,"