Sungailiat (Antara Babel) - Realisasi penyerapan pupuk subsidi oleh petani di Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pada Musim Tanam 2015 masih cukup rendah dari jumlah kuota di masing-masing kecamatan.
"Rendahnya penyerapan pupuk subsidi oleh petani di semua sektor di masing-masing kecamatan dikarenakan belum masuknya musim tanam dan baru mulai tanam untuk petani sawah pada April sampai Agustus 2015," kata Kepala Bidang Pertanian, Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bangka Suprani di Sungailiat, Rabu.
Ia mengatakan realisasi penyerapan pupuk subsidi petani di Kecamatan Sungailiat, dari kuota jenis pupuk urea sebanyak 185 ton baru terserap sebanyak 10 ton, pupuk SP36 dari kuota sebanyak 50 ton terserap enam ton, ZA dari kuota sebanyak 60 ton terserap enam ton, NPK dari kuota 400 ton terserap 50 ton, dan untuk jenis organik dari kuota sebanyak 270 ton baru terealisasi sebanyak lima ton.
"Sedangkan penyerapan pupuk bagi petani di Kecamatan Pemali, dari kuota jenis pupuk urea sebanyak 325 ton baru terserap sebanyak 36 ton, pupuk SP36 dari kuota sebanyak 100 ton terserap 25 ton, ZA dari kuota sebanyak 120 ton terserap 25 ton, NPK dari kuota 800 ton terserap 55 ton, dan untuk jenis organik dari kuota sebanyak 180 ton baru terserap petani sebanyak 10 ton," katanya.
Menurutnya, realisasi penyerapan pupuk oleh petani di Kecamatan Bakam, jenis urea dari jumlah kuota 800 ton baru terserap sebanyak 35 ton, SP36 jumlah kuota sebanyak 100 ton terserap petani sebanyak 50 ton, ZA dari jumlah kuota sebanyak 100 ton terserap 14 ton, NPK dari 850 ton terserap petani sebanyak 70 ton dan pupuk organik kuota sebanyak 250 ton terserap 10 ton.
"Penyerapan pupuk di Kecamatan Merawang, untuk urea dari jumlah kuota sebanyak 400 ton baru terserap 30 ton, SP36 dengan kuota 125 ton terserap 30 ton, ZA dari 110 ton terserap petani sebanyak 20 ton, NPK dari kuota sebanyak 850 ton terserap petani sebanyak 70 ton dan pupuk organik dengan kuota sebanyak 250 ton belum sama sekali terserap petani," ujarnya.
Sementara, kata Suprani, penyerapan pupuk oleh petani di Kecamatan Belinyu, untuk jenis urea dari jumlah kuota sebanyak 395 ton baru terserap sebanyak 30 ton, SP36 dari 70 ton terserap lima ton, ZA dengan kuota 30 ton terserap empat ton, NPK dari 400 ton terserap sebanyak 70 ton dan untuk jenis pupuk organik dari kuota sebanyak 30 ton belum sama sekali diserap oleh petani.
"Kecamatan Puding Besar, jenis urea dari jumlah kuota sebanyak 700 ton baru terserap sebanyak 60 ton, SP36 dari 115 ton terserap 37 ton, ZA dengan kuota120 ton terserap 23 ton, NPK dari 800 ton terserap sebanyak 85 ton dan untuk jenis pupuk organik dari kuota sebanyak 280 ton terserap petani sebanyak 20 ton," katanya.
Kecamatan Riau Silip, untuk jenis urea dari jumlah kuota sebanyak 310 ton baru terserap sebanyak 15 ton, SP36 dari 55 ton terserap tujuh ton, ZA dengan kuota 50 ton terserap enam ton, NPK dari 400 ton terserap sebanyak 41 ton dan untuk jenis pupuk organik dari kuota 40 ton belum terserap oleh petani.
Sedangkan di Kecamatan Mendo Barat, jenis urea dari jumlah kuota sebanyak 785 ton baru terserap sebanyak 40 ton, SP36 dari 120 ton terserap 25 ton, ZA dengan kuota 110 ton terserap 10 ton, NPK dari 750 ton terserap sebanyak 65 ton dan untuk jenis pupuk organik dari kuota 200 ton sudah terserap oleh petani sebanyak 18 ton.
"Saya berharap jumlah kouta pupuk yang sudah disediakan itu dapat terserap seluruhnya oleh petani baik untuk sektor pertanian maupun perkebunan," katanya.
Penyerapan Pupuk Subsidi di Bangka Masih Rendah
Rabu, 1 April 2015 13:18 WIB
"Saya berharap jumlah kouta pupuk yang sudah disediakan itu dapat terserap seluruhnya oleh petani baik untuk sektor pertanian maupun perkebunan,"