Jakarta (Antara Babel) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam
Nahrawi menilai komentar yang dikatakan oleh Roy Suryo soal rekaman
pembicaraan yang diduga "match fixing" hanya sebatas mencari panggung
ditengah polemik persepakbolaan nasional.
"Saya kenal baik dengan
beliau. Tapi untuk masalah ini kami kira hanya cari panggung. Kalau
mencari panggung yang lebih baiklah, apalagi kalau punya kemampuan
seperti itu (telematika)," kata Imam Nahrawi di sela Workshop Piala
Kemerdekaan di Jakarta, Jumat.
Jika mantan Menpora itu mempunyai
kemampuan, kata dia, seharusnya mafia sepak bola bisa terungkap. Hanya
saja, saat Kemenpora dipimpin oleh Roy Suryo permasalahan yang saat ini
mencuat belum bisa terselesaikan.
"Saya meminta kepada bapak Roy
Suryo jangan menari di gendang orang lain," kata mantan Sekjen Partai
Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Sebelumnya mantan Menpora Roy Suryo
berbicara lantang jika rekaman dugaan match fixing saat pertandingan
Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2015 di Singapura hanya rekayasa atau
sengaja dibuat untuk kepentingan pihak tersebut.
Bahkan, pria
yang juga dikenal sebagai ahli telematika menegaskan jika rekaman dugaan
yang dilakukan oleh pelaku match fixing atau pengaturan pertandingan
dilakukan di Kantor Kemenpora.
"Tidak benar dilakukan di
Kemenpora. Jika ada seseorang yang biasa mengatur skor memperdengarkan
itu saya kita biasa saja. Apalagi sejak Tim Sembilan dibentuk itu sudah
terjadi," kata pria asal Jawa Timur itu.
Hingga saat ini polemik
persepakbolaan nasional masih berlangsung. Bahkan Kemenpora melalui Tim
Transisi mulai bergerak cepat dengan menggelar turnamen yang salah
satunya lewat Piala Kemerdekaan 2015.
Saat ini sudah ada 20 klub
Divisi Utama yang akan berperan. Bahkan ada beberapa klub dari Indonesia
Super League (ISL) yang berminat untuk turun. Hanya saja, pihak Tim
Transisi belum menjelaskan dengan detail nama klubnya.
Menpora Nilai Roy Suryo Hanya Cari Panggung
Jumat, 3 Juli 2015 21:54 WIB
"Saya meminta kepada bapak Roy Suryo jangan menari di gendang orang lain,"