Jakarta (Antara Babel) - PBB menunjuk tokokh fiksi superhero
terkenal dalam komik, Wonder Woman, sebagai duta besar kehormatan untuk
memperjuangan kesetaraan gender. Keputusan PBB Jumat waktu AS itu
mengundang kritik karena pemilihan karakter fiksi bukanlah pilihan yang
layak.
Namun PBB menganggap Wonder Woman menyimbolkan komitmen wanita kepada keadilan, perdamaian dan kesetaraan.
"Wonder
Woman adalah ikon," kata Wakil Sekjen PBB Cristina Gallach. "Kami
sangat mengharapkan karakter ini membantu kami merengkuh audiens baru
dengan pesan penting mengenai pemberdayaan dan kesetaraan," kata
Gallach.
PBB berharap pemilihan tokoh fiksi ini menarik perempuan
muda untuk berkampanye bagi pemberdayaan di bawah slogan, "Bayangkan
semua keajaiban yang bisa kita lakukan."
Wonder Woman, sosok hero
wanita ciptaan DC Comics Inc, pertama kali muncul pada 1942. Dia
memerangi penjahat, menolong korban dan memutus mata rantai kejahatan.
Hadir
dalam penobatan Wonder Woman adalah aktris Lynda Carter yang memerankan
sosok itu dalam serial televisi 1970-an, dan aktris Gal Gadot yang
memerankan film Wonder Woman yang akan rilis tahun depan.
Carter menyebut karakter Wonder Woman sebagai cerdas, cantik, kuat, bijaksana dan berani.
Namun
keputusan PBB ini mendapat tentangan di mana hampir 1.000 orang
menandatangani petisi online berisi permintaan kepada Sekjen PBB Ban
Ki-moon untuk mempertimbangkan kembali pemilihan Wonder Woman, demikian
Reuters.
PBB Tunjuk Wonder Woman Jadi Duta Besar Kehormatan
Sabtu, 22 Oktober 2016 16:51 WIB