Jakarta (Antara Babel) - Ketika hamil, hormon dalam tubuh perempuan berubah sehingga perawatan kulit harus lebih diperhatikan.
Dokter
spesialis kulit dan kelamin Aninda Hasanah mengatakan pada dasarnya
tidak ada krim atau perawatan kulit yang harus dihindari selama
mengandung.
"Tapi, obat yang mengandung turunan vitamin A,
seperti untuk jerawat, harus dihindari karena ada risiko membuat janin
cacat," kata Aninda di Jakarta, Selasa.
Saat sedang mempersiapkan
kehamilan, perempuan harus berhenti mengonsumsi obat yang mengandung
turunan vitamin A selama setidaknya sebulan.
"Karena waktu yang diperlukan tubuh untuk mengeliminasi obat itu adalah sebulan," lanjutnya.
Begitu
pula dengan obat perawatan kulit yang mengandung antibiotik karena bisa
memiliki efek samping yang mempengaruhi tulang serta gigi janin.
Mengenai
krim perawat kulit, Aninda menjelaskan belum ada uji klinis yang
membuktikan apakah ada krim yang berbahaya bagi perempuan hamil. Namun
untuk berjaga-jaga sebaiknya perempuan hamil berhenti memakai krim yang
punya bahan turunan vitamin A, asam salisilat dan bahan pemutih.
Selain itu, tindakan medis yang harus dihindari adalah radiofrekuensi, laser, botox dan filler.
Sebagai alternatif, perempuan hamil bisa merawat kulit dengan terapi kombinasi (Combination Rejuvenation Treatment). Perawatan yang bisa dilakukan di antaranya mikrodermabrasi Athena, chemical peeling dengan asam glikolat, terapi oksigen hiperbarik.
Perawatan Kulit Yang Harus Dihindari Saat Hamil
Selasa, 6 Desember 2016 16:35 WIB