Jakarta (Antara Babel) - Antropolog Universitas Padjajaran Dr Budi Rajab
mengajak masyarakat untuk ikut menjaga orang-orang dari suku pedalaman
dan tidak melakukan interfensi berlebihan..
"Menjaga mereka,
cukup dengan tidak mengganggu. Biarkan mereka berkembang dan berevolusi
dengan sendirinya. Jangan sampai terjadi interfensi dari luar secara
berlebihan," katanya saat berbincang dengan ANTARA News, Senin.
Budi mengakui orang-orang suku pedalaman memang harus diedukasi agar lebih pintar tetapi bukan dengan memaksa.
"Masyarakat-masyarakat
terasing begitu kan juga diperlukan untuk lebih pintar, tetapi jangan
dipaksa. Biarkan dulu berkembang secara tersendiri," ujarnya.
Budi pun menyayangkan jika ada program dari pemerintah yang dipaksakan untuk orang-orang suku pedalaman.
"Terkadang
memang dari pemerintah, melakukan interfensi berlebihan, dalam bentuk
program-program. Meskipun bertujuan baik, tetapi kecenderungannya suka
memaksakan. Karena kalau terlalu memaksakan, mereka juga akan semakin
defensif," ujarnya.
Media sosial sebelumnya dihebohkan dengan
penampakan manusia kecil yang disebut-sebut sebagai orang dari Suku
Mante, yang terekam kamera pemotor trail di pedalaman Aceh.
Video
di YouTube berjudul "HEBOH ! Kaget ada orang telanjang di hutan Aceh"
yang memperlihatkan setiap detik kejadian itu, telah ditonton 1,6 juta
kali hingga Senin petang.
"Kalau ketemunya spontan, ya jangan saling mengganggu. Jangan dikejar, tidak boleh," kata Budi.
Jangan Interfensi Suku Pedalaman, Kata Antropolog
Senin, 27 Maret 2017 16:28 WIB
Menjaga mereka, cukup dengan tidak mengganggu. Biarkan mereka berkembang dan berevolusi dengan sendirinya. Jangan sampai terjadi interfensi dari luar secara berlebihan,