Manila (Antara Babel) - Para menteri luar negeri anggota Perhimpunan
Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) pada Jumat di Manila, menyatakan
keprihatinan mendalam atas eskalasi ketegangan yang terjadi di
Semenanjung Korea akibat sejumlah uji coba senjata nuklir dan rudal
baru-baru ini oleh Korea Utara.
"ASEAN mendesak dengan keras agar Korea Utara mematuhi sepenuhnya
semua kewajiban dari resolusi-resolusi Dewan Keamanan PBB maupun hukum
internasional demi menjaga perdamaian dan keamanan," kata para menteri
tersebut setelah bertemu di Manila.
ASEAN juga mendesak agar Korea Utara serta semua pihak yang
terlibat untuk menahan diri dari tindakan yang memperparah situasi demi
menurunkan ketegangan yang ada di kawasan
"ASEAN mendukung denuklirisasi Semenanjung Korea dan dalam hal ini,
mendesak digelarnya kembali perundingan untuk menciptakan kondisi yang
kondusif bagi perdamaian dan stabilitas," tulis para menteri tersebut.
Baca juga: (ASEAN diharapkan tetap menjaga sentralitas)
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi, menjelaskan bahwa para
menteri sudah sepakat untuk mengeluarkan pernyataan sendiri karena
situasi yang sudah mengkhawatirkan, dan karena secara geografis letak
Semenanjung Korea tidak terlalu jauh sehingga dampaknya juga akan terasa
di Asia Tenggara.
Uji coba persenjataan dari Korea Utara, yang melanggar parangan
dari Dewan Keamanan PBB, memang membuat situasi kawasan memanas.
Baru-baru ini, China, yang selama ini menjadi sekutu utara
Pyongyang, menghentikan semua perdagangan baru bara dari Korea Utara,
yang merupakan komoditas ekspor dan sumber pemasukan utama.
Secara terpisah pada Kamis lalu, Presiden Amerika Serikat Donald
Trump, kepada Reuters, mengatakan bahwa "konflik besar" dengan Korea
Utara sangat mungkin terjadi, meski mengaku lebih memilih menyelesaikan
persoalannya dengan jalur diplomasi.
Baca juga: (AS ingin perkuat kerja sama dengan ASEAN)
ASEAN Nyatakan Keprihatinan Mendalam Terhadap Situasi Semenanjung Korea
Jumat, 28 April 2017 20:09 WIB