Koba (Antara Babel) - Perkemahan Pramuka Madrasah Nasional
(PPMN) III di Bangka Belitung menampilkan kearifan lokal Nusantara
seperti lewat kreasi tongkat pionering, tenda, penampilan budaya dan
lainnya.
Berdasarkan pengamatan Antara di Koba, Kabupaten Bangka Tengah, Selasa, kreasi tongkat pionering berjejer dipamerkan kepada khalayak umum.
Pionering sendiri adalah salah satu teknik Pramuka dalam penggunaan
peralatan tongkat dan tali yang dirangkai menjadi sebuah model suatu
obyek.
Beberapa kreasi pionering tersebut membentuk ciri khas Nusantara
seperti karya kontingen DKI Jakarta lewat pionering Tugu Monas, Sulawesi
Selatan dengan pola Tongkonan (Rumah Adat Toraja), Sulawesi Barat
dengan konsep Sandeq (Perahu khas Sulawesi Barat) dan lainnya.
Kekhasan Nusantara dalam PPMN tersebut diperlombakan di antara 34 kontingen dari seluruh Indonesia.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin
mengatakan berbagai kegiatan di PPMN III memang memiliki tujuan
melestarikan kebudayaan Nusantara, terutama yang memiliki nilai-nilai
Islami.
Lewat perkemahan tersebut, dia berharap akan semakin banyak
bermunculan siswa madrasah yang semakin Islami dan moderat sesuai
kearifan Nusantara.
Fenomena radikalisme, kata dia, harus dibendung dengan banyak upaya
salah satunya lewat PPMN III yang berlangsung dari 14-20 Mei 2017.
Peserta berasal dari perwakilam Pramuka madrasah di seluruh Indonesia.
Menurut dia, peserta PPMN akan menjadi agen strategis penyampai
pesan Islam damai sebagaimana materi yang didapatkan lewat kegiatan
perkemahan madrasah tahunan skala nasional tersebut.
Peserta PPMN, kata dia, strategis sebagai penyebar pesan Islam
rahmatan lilalamin di lingkungannya sekembali dari perkemahan.
Kemah Madrasah Nasional Tampilkan Kearifan Lokal Nusantara
Selasa, 16 Mei 2017 15:20 WIB