Tulungagung (Antara Babel) - TNI AL melalui Pangkalan Angkatan Laut
(Lanal) Malang memperketat pengawasan kawasan pesisir pantai selatan
Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, guna mengantisipasi penyelundupan,
gangguan pertahanan-keamanan maupun imigrasi ilegal.
"Pos Pengamatan di Pantai Popoh resmi dioperasionalkan terhitung
pertengahan Mei ini. Kemarin (Selasa, 16/5) Pos Posmat diresmikan dengan
dihadiri langsung oleh Komandan Lanal Malang Kolonel (E) Gendut
Sugiono," kata Kabag Humas Pemkab Tulungagung Sudarmaji di Tulungagung,
Rabu.
Bagi Pemkab Tulungagung, kata Sudarmaji, keberadaan Pos Posmat
strategis dalam membantu pengamanan stabilitas wilayah, selain juga
mencegah aneka kasus penyelundupan imigran ataupun barang ilegal lain
dari jalur laut.
"Keberadaan personel TNI AL di Pos Posmat tentunya juga akan sangat
membantu jika terjadi kecelakaan laut dan sebagainya," katanya.
Pos Posmat TNI AL di Pantai Popoh itu berdiri di atas lahan milik
aset Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulungagung dengan luas
sekitar 63 meter persegi.
"Pantai Popoh dilewati kapal besar, baik kapal nelayan maupun kapal
dagang. Selain itu laut kita berbatasan langsung dengan negara
Australia," ujar Komandan Lanal Malang Kolonel Gendut Sugiono.
Menurutnya, wilayah laut Popoh dan sekitarnya juga rawan menjadi
jalur perdagangan manusia. Salah satu yang paling sensitif adalah
banyaknya kasus penyelundupan imigran gelap asal Timur Tengah.
Selain itu, kata dia, di wilayah Popoh juga banyak sumber daya
alam, seperti mineral yang rawan dirambah dan diselundupkan secara
ilegal.
"Di sinilah mata dan telinga TNI AL yang akan melihat lebih dini
setiap ancaman dan pelanggaran hukum di laut," tegas Gendut.
Lanal Malang mempunyai sejumlah armada, mulai dari speed boat, sea rider hingga kapal. Nantinya armada yang ada bisa bersandar di Popoh, sesuai kebutuhan di lapangan.
Sedangkan jumlah personel reguler yang ditempatkan minimal lima orang.
"Wilayah kita membentang dari Lumajang hingga Pacitan. Nanti secara
bertahap bisa dilakukan penambahan personel sesuai kemampuan dan
kebutuhan yang ada," kata Gendut.
Dikonfirmasi terpisah, Bupati Tulungagung Syahri Mulyo mengapresiasi keberadaan Pos Posmat TNI Al di Pantai Popoh itu.
"Kejadian tenggelamnya kapal imigran gelap, yang berangkat dari
Pantai Popoh enam tahun silam, karena sistem pengawasan yang mungkin
masih lemah. Waktu itu berangkat dari sini, karena saat itu belum ada
Pos Pengamatan TNI AL. Karena sekarang sudah ada Posmat, maka hal
seperti itu tidak akan terjadi lagi," kata Syahri.
Syahri menambahkan, keberadaan Posmat juga bagian dari penegakan
kedaulatan Indonesia. Diharapkan dengan keberadaan Posmat bisa menangkal
pihak-pihak asing yang mencoba memanfaatkan longgarnya pengawasan
wilayah Indonesia.
"Sistem lahan Posmat adalah pinjam pakai. Tetapi TNI AL bisa
menggunakannya dalam waktu yang tidak terbatas, selama masih
dibutuhkan," katanya.
TNI AL Perketat Pengawasan Pantai Selatan Tulungagung
Rabu, 17 Mei 2017 10:02 WIB
Keberadaan personel TNI AL di Pos Posmat tentunya juga akan sangat membantu jika terjadi kecelakaan laut dan sebagainya,