Langkat, Sumut (Antara Babel) - Bubur pedas menjadi makanan khas menyambut buka puasa di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Pengelola
Rasjid Raya Stabat Haji Ibnu Kasir di Stabat, Senin, mengatakan,
makanan khas itu diperjualbelikam di jalan lintas Sumatera, termasuk di
depan Masjid Raya Stabat.
"Tradisi bubur pedas ini sudah ada
sejak 20 tahun yang lalu yang selalu disediakan kenaziran untuk warga
ataupun pemudik," katanya.
Menurut Ibnu Kasir, masjid raya itu
merupakan peninggalan kerajaan melayu yang berada di jalur lintas
Sumatera Utara menuju Aceh . Pada bulan Ramadhan masjid itu kerap
menjadi tempat singgah bagi pemudik mau pun warga untuk berbuka puasa.
"Sejak awal puasa 1348 Hijriah pihak masjid sudah menyediakan menu
berbuka puasa setiap harinya dengan menu khas melayu Langkat yaitu Bubur
Pedas, katanya.
Ia menjelaskan, bubur pedas adalah makanan khas melayu yang hanya dibuat
warga di saat tertentu saja seperti cara pernikahan, kenduri, sunatan,
puasa, dan Lebaran.
Pembuatannya hanya pada masa tertentu karena proses pembuatannya yang
rumit dan menggunakan hampir 40 macam jenis rempah rempahan dan daun
yang mengndung banyak khasiat.
Bahan yang digunakam berupa daun-daunan dan rempah rempahan yang
digiling, lalu dimasak dengan kentang, wortel, tauge, dan ikan asin.
Setelah matang, panganan khas tersebut sering dimakan dengan sayur urap mau pun anyang.
"Memakan bubur pedas ini dipercaya oleh warga disini mempunyai banyak
khasiat seperti menyegarkan tubuh, membuat badn menjadi hangat, mengusir
angin yang berada didalam tubuh kita," katanya.
Bubur Pedas, Makanan Khas Langkat Berbuka Puasa
Selasa, 30 Mei 2017 9:11 WIB
Tradisi bubur pedas ini sudah ada sejak 20 tahun yang lalu yang selalu disediakan kenaziran untuk warga ataupun pemudik,