Dubai (Antara Babel) - Pemimpin Kuwait menyeru negara-negara Arab Teluk
untuk mengatasi sengketa diplomatiknya dengan Qatar yang sudah menjadi
sengketa regional paling buruk dalam tahun-tahun terakhir ini. Dia
menyatakan semua pihak punya tugas menjaga kesatuan kawasan.
Sheikh
Sabah Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah, yang memimpin upaya mediasi setelah
Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Bahrain memutuskan hubungan diplomatik
dengan Qatar dua pekan lalu. Dia mengharapkan krisis ini diatasi lewat
dialog.
Sheikh Sabah berharap pada hari-hari terakhir Ramadan ini
akan tercipta "atmosfer untuk mengatasi perbedaan yang tak dikehendaki
dan pengakhiran sengketa melalui dialog dan komunikasi" di Teluk.
Saudi,
UEA dan Bahrain memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar pada 5 Juni
yang dituduh mereka telah mendanai kelompok-kelompok militan dan memicu
ketidakstabilan. Tudingan ini dibantah Qatar.
Sheikh Sabah, yang
juga diplomat veteran, menyatakan negara-negara Teluk punya satu
takdir, berkat ikatan historis dan hubungan keluarga lintas-perbatasan.
Kepentingan bersama ini telah membuat negara-negara Teluk punya tugas
untuk tetap bersatu, kata dia seperti dikutip Rueters.
Dia
mendoakan upaya-upaya untuk merukunkan negara-negara Teluk dan
rakyatnya, serta menghindarkan semua hal yang bisa mengganggu hubungan
erat mereka dan yang mengancam keamanan dan keselamatan mereka.
Dia
menyatakan kawasan Teluk dan seluruh penjuru dunia tengah menghadapi
fenomena semakin besarnya terorisme. Sheikh menyatakan solidaritas
Kuwait untuk masyarakan internasional dalam memerangi terorisme dan
membantu akar masalahnya.
Kuwait Menyeru Arab Teluk Akhiri Krisis Diplomatik Qatar
Senin, 19 Juni 2017 10:06 WIB