Berlin (Antara Babel) - Menteri ekonomi Jerman meminta Amerika Serikat
pada Selasa untuk berbicara dengan Eropa tentang dampak sanksi ketat
yang akan mereka berlakukan pada Rusia, dan mengatakan bahwa
perusahaan-perusahaan Eropa tidak boleh dihukum.
Gedung Putih mengatakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan
menandatangani rancangan undang undang sanksi, sebagai sebuah tanggapan
terhadap campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden Amerika Serikat
pada 2016 dan hukuman lebih lanjut untuk aneksasi Krimea tahun 2014 oleh
Rusia dari Ukraina.
Uni Eropa khawatir sanksi baru Amerika Serikat bisa melukai beberapa
perusahaannya, terutama yang terlibat dalam sektor energi.
"Ancaman dari Amerika Serikat untuk juga menghukum
perusahaan-perusahaan Eropa dengan apa yang disebut sanksi ekstra
teritorial tidak dapat diterima," kata Menteri Ekonomi Brigitte Zypries.
"Pemerintah Amerika Serikat diharapkan untuk duduk bersama kami di
meja perundingan dan bekerja memperoleh solusi yang dapat diterima untuk
semua pihak," katanya.
Dia juga mengatakan langkah sepihak telah memicu eskalasi secara
diplomatik, setelah Moskow memerintahkan Amerika Serikat untuk
mengurangi 60 persen staf diplomatiknya di Rusia.
Pemimpin pemerintah dan bisnis Jerman mengatakan bahwa sanksi baru
tersebut dapat mencegah perusahaan Jerman untuk mengerjakan proyek pipa
yang mereka katakan sangat penting untuk keamanan energi negara
tersebut.
Kremlin memerintahkan Amerika Serikat untuk mengurangi sampai 60
persen staf diplomatik di Rusia, sebagai balasan antas sanksi baru dari
Washington.
Perintah yang dikeluarkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin itu
ditujukan untuk menunjukkan kepada warga dalam negeri bahwa dia siap
untuk berseberangan dengan Washington. Namun di sisi lain, kebijakan itu
juga didesain secara hati-hati untuk tidak merusak hubungan baik dengan
Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Putin mengatakan bahwa Rusia memerintahkan Amerika Serikat untuk
mengurangi sebanyak 755 dari 1.200 staf kedutaan dan konsulat sampai
September tahun ini. Mereka juga menyita dua bangunan diplomatik.
Namun di sisi lain, Amerika Serikat masih berhak untuk memilih siapa
yang akan diberhentikan pada posisinya, sehingga diperkirakan banyak
staf lokal warga Rusia yang akan lebih banyak kehilangan pekerjaan
dibanding diplomat kiriman Washington.
Sebelumnya, Kongres Amerika Serikat menjatuhkan sejumlah sanksi baru
terhadap Rusia karena dianggap turut campur terhadap proses pemilihan
presiden tahun 2016 dan menghukum negara tersebut atas aneksasi Krimea
dari Ukraina pada 2014 lalu.
Gedung Putih sebelumnya mengatakan bahwa Trump akan menandatangani sanksi tersebut.
Di depan para tentara di Estonia, Wakil Presiden Amerika Serikat
Mike Pence menyebut kebijakan terbaru Rusia sebagai langkah "drastis."
Dia berjanji Washington akan terus menjatuhkan sanksi sampai Moskow
berhenti "mengganggu kestabilan Ukraina dan tempat lainnya."
Trump sendiri tidak berkomentar mengenai perintah Rusia itu, demikian Reuters.
Jerman Desak AS Bicara Dengan UE Terkait Sanksi Rusia
Rabu, 2 Agustus 2017 9:50 WIB
Ancaman dari Amerika Serikat untuk juga menghukum perusahaan-perusahaan Eropa dengan apa yang disebut sanksi ekstra teritorial tidak dapat diterima,