Sabang, Aceh (Antara Babel) - Maskapai Garuda Indonesia jenis ATR 72-600
pada Minggu batal mendarat (landing) di Bandara Internasional Maimun
Saleh, Sabang, Provinsi Aceh karena angin kencang (crosswind) di
landasan pacu bandara tersebut.
"Angin crosswind di landasan bandara, jadi kapten (pilot) mengambil
keputusan pesawat kembali terbang meninggalkan Bandara Maimun Saleh,"
kata Branch Manager Garuda Indonesia Sabang Puji, Minggu di Sabang.
Branch Manager Garuda Indonesia Sabang menjelaskan, sebelumnya
direncanakan pesawat mendarat sekira pukul 11:30 WIB, tapi karena angin
kencang maka pendaratan dibatalkan dan ini murni karena cuaca buruk.
"Karena angin crosswind tersebut pesawat batal mendarat dan langsung
kembali ke Bandara Internasional Kualanamu, Medan," jelasnya.
Guruda Indonesia jenis ATR 72-600 kapasitasnya 76 penumpang rutin
melayani rute penerbangan Bandara Internasional Kuala Namu (Medan)
tujuan Bandara Internasional Maimun Saleh, Sabang, Aceh dalam sepekan
dua kali yakni, Jumat dan Minggu.
Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Sabang
menyampaikan, ketika Pesawat Garuda bagal landing kecepatan angin
berkisar 25-28 Knot atau serata dengan 40-60 km/jam.
"Angin bergerak dari arah barat daya berkisar dari 25-28 knot
dilandasan Bandara dan jika dipaksakan mendarat dalam keadaan bahaya,"
kata Kepala Stasiun Meteorologi Cut Bau Maimun Saleh, Sabang, Siswanto.
Lebih lanjut, Kepala Stasiun Meteorologi Cut Bau Maimun Saleh, Sabang
menilai, kapten pilot pesawat Garuda ATR 72-600 sudah mengambil
keputusan yang bijak dan tidak mendarat dalam keadaan bahaya dan
kebijakan tersebut demi keselamatan penerbangan.
Pesawat Garuda Batal Mendarat di Sabang Karena Angin Kencang
Senin, 7 Agustus 2017 0:23 WIB