Ramallah, Palestina (Antara Babel) - Perdana Menteri Palestina Rami
Hamdallah pada Senin (14/8) mengadakan pembicaraan dengan satu delegasi
Hamas guna membahas cara mengakhiri pertikaian dan meningkatkan
persatuan Palestina.
Selama pertemuan tersebut, Hamdallah mendesak Gerakan Perlawanan
Islam (Hamas) --yang menguasai Jalur Gaza sejak 2007-- menerima baik
gagasan Presiden Palestina Mahmoud Abbas guna mewujudkan persatuan
Palestina, demikian laporan kantor berita Palestina, WAFA.
Gagasan Abbas meliputi seruan kepada Hamas agar mengakhiri
perpecahan, membubarkan Komite Administratif Hamas yang menguasai Jalur
Gaza, dan memungkinkan pemerintah konsensus nasional untuk bekerja
secara bebas di Jalur Gaza guna meringankan penderitaan warga Jalur
Gaza.
Semua tindakan tersebut akan mengarah kepada penyelenggaraan
pemilihan presiden dan anggota Dewan Legislatif di Tepi Barat Sungai
Jordan dan Jalur Gaza.
Hamdallah, sebagaimana diberitakan Xinhua, mengatakan rakyat
Palestina "mesti bersatu dalam menghadapi agresi Israel terhadap mereka
dan tempat suci umat Muslim".
Sejak kerusuhan baru meletus antara rakyat Palestina dan penguasa
Yahudi pada pertengahan Juli sehubungan dengan tindakan Israel
memberlakukan pengawasan lebih ketat terhadap kompleks Masjid Al-Aqsha
di Jerusalem Timur, telah beredar seruan bagi persatuan Palestina guna
menghadapi tantangan Israel.
Hamas telah menguasai Jalur Gaza sebagai pemerintah de faktonya
sejak pengambil-alihannya atas daerah kantung itu pada 2007 dari
kekuasaan Pemerintah Nasional Palestina.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas sudah bertemu dengan delegasi Hamas
di Ramallah, Tepi Barat, pada 1 Agustus guna membahas cara mewujudkan
persatuan Palestina setelah bentrokan rusuh antara pasukan keamanan
Yahudi dan rakyat Palestina mengenai sengketa atas Masjid Al-Aqsha.
PM Palestina dan Delegasi Hamas Bahas Cara Akhiri Perpecahan
Selasa, 15 Agustus 2017 11:37 WIB