Jakarta (Antara Babel) - Presiden Joko Widodo mengingatkan
lembaga-lembaga negara agar tidak berpuas diri dengan semua capaian yang
telah diraih karena Indonesia saat ini dan ke depan menghadapi
tantangan yang tidak ringan.
"Semua capaian itu seharusnya tidak membuat kita cepat berpuas diri
karena tantangan yang kita hadapi sekarang ini dan ke depan tidaklah
ringan," kata Presiden Jokowi saat menyampaikan pidato di hadapan Sidang
Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2017 di
Jakarta, Rabu.
Presiden Jokowi menyebutkan Indonesia masih dihadapkan dengan
kemiskinan dan ketidakadilan. Indonesia masih dihadapkan dengan
ketidakpastian ekonomi global.
"Kita juga masih dihadapkan dengan gerakan ekstremisme, radikalisme dan terorisme," katanya.
Namun, menurut Kepala Negara, dari sekian banyak tantangan itu,
tantangan yang paling penting dan seharusnya menjadi prioritas bersama
dari semua lembaga negara adalah mendapatkan kepercayaan yang tinggi
dari rakyat.
"Kepercayaan rakyat adalah jiwa dan sekaligus energi bagi
lembaga-lembaga negara dalam menjalankan tugas dan fungsinya
masing-masing," katanya.
Dalam pidatonya, Presiden Jokowi memaparkan upaya dan capaian yang
diraih sejumlah lembaga negara hingga saat ini. Misalnya Mahkamah
Konstitusi yang hingga saat ini terus bekerja dan mengukuhkan perannya
sebagai penjaga konstitusi.
"Sampai pertengahan tahun 2017, dari 55 perkara yang diterima,
seluruhnya telah diputuskan oleh MK. Beberapa di antaranya termasuk
perselisihan hasil pemilihan kepala daerah. Keberhasilan MK dalam
memutus perkara itu, telah mengantarkan MK meraih penghargaan Bawaslu
Award Tahun 2017," katanya.
Dalam melaksanakan perannya sebagai pengawal nilai-nilai demokrasi,
pada tahun 2017 ini, MK berhasil mempertahankan kepercayaan komunitas
internasional sebagai Sekretariat Tetap dari Mahkamah Konstitusi
se-Asia.
"Kita juga apresiasi upaya Komisi Yudisial dalam memajukan
akuntabilitas peradilan di Tanah Air. KY telah menyelesaikan delapan
kasus advokasi hakim serta melakukan pemantauan 89 persidangan atas
laporan masyarakat. KY juga telah memfasilitasi penyelenggaraan
pelatihan Kode Etik dan Pedoman Perilaku bagi 277 hakim," katanya.
Sementara itu dalam pemeliharaan martabat peradilan, KY telah
merekomendasikan penjatuhan sanksi kepada 33 hakim, mulai dari sanksi
ringan hingga sanksi berat.
Di akhir pidatonya, Presiden Jokowi mengajak semua pihak, seluruh
lembaga negara untuk menjadikan rakyat sebagai poros jiwa. Ia mengajak
semua pihak selalu mendengar amanat penderitaan rakyat, bergandengan
tangan, bekerja sama, kerja bersama untuk mewujudkan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Akhirnya dengan semangat persatuan Indonesia, saya yakin kita akan
mampu menjalankan tugas konstitusional kita, menuju kehidupan berbangsa
dan bernegara yang mandiri, berdaulat dan berkepribadian," kata Presiden
Jokowi.
Presiden Ingatkan Indonesia Hadapi Tantangan Tidak Ringan
Rabu, 16 Agustus 2017 11:39 WIB
Semua capaian itu seharusnya tidak membuat kita cepat berpuas diri karena tantangan yang kita hadapi sekarang ini dan ke depan tidaklah ringan,