Jakarta (Antara Babel) - Presiden Joko Widodo mengakui bahwa dirinya
ingin menyampaikan pesan adanya keragaman di Indonesia saat perayaan
peringatan HUT Ke-72 Kemerdekaan Indonesia.
"Pesan itu yang saya ingin betul-betul sampai di masyarakat untuk
mengingatkan kepada kita bahwa kita ini majemuk, beragam, bermacam suku,
agama, dan bahasa daerah," ujar Presiden Jokowi saat silaturahim dengan
Paskibraka dan Teladan Nasional 2017 di Istana Negara Jakarta, Jumat.
Kemeriahan dan kebinekaan yang tersaji dalam Peringatan Kemerdekaan
Republik Indonesia ke-72 pada 17 Agustus 2017 pada Kamis (17/8)
betul-betul terasa. Presiden Joko Widodo beserta jajarannya dan para
tamu undangan mengenakan pakaian adat Nusantara saat mengikuti upacara
Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan sehingga rakyat Indonesia
menyaksikan keindahan warna-warni keragaman budaya Indonesia.
Saat menyampaikan hal tersebut di hadapan para pendukung acara
perayaan peringatan Hari Ulang Tahun Ke-72 Republik Indonesia dan para
teladan nasional itu, Kepala Negara sekali lagi mengingatkan betapa
pentingnya semua memahami bahwa perbedaan di Indonesia sesungguhnya
adalah anugerah yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa.
Gian, seorang anggota Paskibraka 2017 yang merupakan perwakilan dari
Provinsi Kepulauan Riau, memiliki kisahnya sendiri soal perbedaan ini.
Saat diminta maju ke hadapan Presiden dalam acara tersebut, ia
menceritakan pengalamannya saat bertemu dengan ke-67 rekan lainnya yang
berasal dari seluruh provinsi di Indonesia.
Kepada Presiden, pemilik nama lengkap Gian Ramadhan Manggala Putra
ini mengaku sempat kesulitan di saat-saat awal bertemu dan berbaur
dengan rekan-rekannya itu. Hal itu terjadi karena perbedaan budaya dan
bahasa yang ia hadapi.
Namun, ia paham bahwa perbedaan yang ada itu tak semestinya
dijadikan sebagai sebuah penghalang. Maka itu ia dan semua
rekan-rekannya itu menyesuaikan diri dengan keragaman yang ada.
Sekarang, ia menegaskan bahwa sudah tidak memiliki permasalahan
ataupun kendala dalam pergaulan sehari-hari bersama dengan
saudara-saudaranya di Paskibraka.
"Jadi Gian tahu dan terasa bahwa kita ini berbeda-beda. Belum kalau
seperti kemarin kita berpakaian dengan pakaian adat yang berbeda. Ya
itulah kemajemukan kita, keanekaragaman kita," kata Presiden menanggapi
kisah Gian.
Presiden kemudian berujar, bahwa perbedaan ini merupakan sebuah
keniscayaan. Tidak perlu memaksakan diri atau kehendak untuk membuat
semuanya seolah sama. Inilah anugerah yang telah diberikan Allah kepada
bangsa Indonesia.
"Tapi yang paling penting kita harus satu, menjaga Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Kita ini adalah saudara sebangsa dan se-Tanah Air.
Kita juga harus menjaga ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945," katanya.
Jokowi Sampaikan Pesan Keragaman Saat HUT Kemerdekaan
Jumat, 18 Agustus 2017 22:20 WIB