Jakarta (Antara Babel) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di
Jakarta naik 34 poin menjadi Rp13.328 per dolar AS pada Senin pagi.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan nota keuangan
RAPBN 2018 yang mengindikasikan optimisme pemerintah terhadap kondisi
makro ekonomi Indonesia menjadi salah satu faktor yang menjaga
pergerakan mata uang domestik.
"Pemerintah yang optimistis memicu pelaku pasar uang mengakumulasi aset-aset berdenominasi rupiah," katanya.
Di
samping itu, menurut dia, kondisi politik di Amerika Serikat yang
kurang kondusif membuat aset-aset bernilai dolar AS menjadi kurang
menarik untuk diakumulasi.
"Situasi itu membuat sebagian investor berekspektasi kenaikan suku
bunga The Fed belum akan dilakukan dalam waktu dekat," katanya.
Ekonom Samuel Aset Manajamen Lana Soelistianingsih mengatakan
mundurnya beberapa petinggi Amerika Serikat juga membuat pelaku pasar
global bereaksi negatif terhadap pasar Amerika Serikat.
"Investor meragukan kemampuan Presiden AS Donald Trump dalam
mengelola timnya serta pengelolaan anggaran untuk mendorong ekonominya,"
katanya.
Rupiah Menguat Jadi Rp13.328 per Dolar AS
Senin, 21 Agustus 2017 10:57 WIB
Pemerintah yang optimistis memicu pelaku pasar uang mengakumulasi aset-aset berdenominasi rupiah,