Dalam keterangan yang disampaikan Selasa, Rudiantara menyebutkan pertemuan tersebut dilakukan untuk menindak lanjuti terbitnya Peraturan Presiden tentang Peta Jalan e-commerce sembari secara resmi menyampaikan undangan kepada Ma sebagai salah satu penasihat untuk steering commitee dari inisiatif-inisiatif pada Peta Jalan e-commerce yang diketuai Menko Perekonomian.
Dalam pertemuan tersebut didampingi Dubes RI untuk Tiongkok Soegeng Rahardjo, sedangkan Ma ditemani Wakil Presiden Alibaba Group Angel Zhao.
Menurut
Rudiantara, dalam pertemuan tersebut Ma menyampaikan kehadirannya
sebagai penasihat bukan dalam posisi perwakilan perusahaan China,
melainkan akan ikut mengembangkan ekosistem agar UMKM serta masyarakat
suburban dan pedesaan memperoleh nilai tambah ekonomi dengan
memanfaatkan perkembangan teknologi.
Oleh
karena itu, dalam pertemuan tersebut dibahas pula peran penting
menghadirkan infrastruktur teknologi informatika dan komunikasi (TIK)
yang bisa diakses seluruh lapisan masyarakat dan penjuru negara.
Pasalnya,
kehadiran infrastruktur TIK bakal memberi menjadi wahana lompatan bagi
pelaku UMKM dan masyarakat pedesaan dalam aktvitas mereka di ekonomi
baru.
Sejalan dengan pembangunan infrastruktur TIK, Indonesia juga akan
segera melakukan transformasi sistem logistik, agar pergerakan barang
menjadi lebih mudah dan efisien.
"Bukan hanya FinTech yang cenderung memberdayakan institusi keuangan yang sudah mapan, namun TechFin yaitu bagaimana masyarakat bisa akses kepada layanan keuangan sejalan dengan strategi inklusi keuangan dari pemerintah RI. Terobosan harus dilakukan dengan memanfaatkan kanal dari 175 juta orang Indonesia yang minimal memiliki satu buah ponsel," kata Rudiantara.