Padang (Antara Babel) - Kepala lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap
(ACT) Sumatera Barat, Fadli Septaviandra mengatakan pengungsi Rohingya
membutuhkan bantuan berkelanjutan untuk membangun kehidupan seperti
layanan pendidikan dan pelatihan kemampuan kerja.
"Saat ini di pengungsian bantuan berupa sandang, pakaian terus
berdatangan. Namun yang paling dibutuhkan yakni bagaimana layaknya kita
memanusiakan manusia dalam arti memberikan tempat tinggal yang layak,
sanitasi, pendidikan, nutrisi, dan kesehatan," ujarnya di Padang,
Sabtu.
Dalam melanjutkan kehidupan warga Rohingya sangat membutuhkan hal berupa
layanan kesehatan, pendidikan anak dan pelatihan kemampuan kerja.
Bagi pengungsi Rohingya yang sudah memiliki tempat tinggal sementara, rencananya akan diberi bekal kemampuan bertani dan lahan.
Sementara bantuan Kota Padang untuk pengungsi Rohingya telah diberikan
senilai Rp500 juta yang berupa beras dan obat-obatan, yang rencananya
jumlah tersebut akan ditambah dan digenapkan menjadi Rp2 miliar dari
pemerintahan setempat.
Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno mengatakan dalam menyalurkan
bantuan untuk membantu warga etnis Rohingya yang mengalami krisis
kemanusiaan di Myanmar Sumbar mempercayai ACT karena dinilai telah
bersentuhan langsung dengan warga di sana.
"ACT merupakan lembaga sosial yang berkomunikasi langsung dengan mereka,
baik dari dubesnya maupun warganya. Saya nilai lembaga tersebut sudah
tau apa yang dibutuhkan pengungsi di sana," ujarnya.
Untuk Sumbar saat ini telah terkumpul sebanyak Rp150 juta, namun jumlah tersebut akan digenapkan hingga Rp1 miliar.
"Bantuan masih senilai Rp150 dan belum diberikan ke ACT karena menunggu
genap menjadi Rp1 miliar, saya akan berupaya para pegawai lainnya ikut
berpartisipasi menyalurkan bantuan," katanya.
Pengungsi Rohingya Butuh Bantuan Berkelanjutan
Sabtu, 30 September 2017 23:46 WIB