Jerusalem (Antara Babel) - Komite Israel pada Selasa (17/10) menyetujui
pembangunan 1.292 rumah baru buat pemukim Yahudi dalam dorongan baru
oleh Pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu guna memperluas
permukiman di wilayah pendudukan Tepi Barat Sungai Jordan.
Peace Now, satu organisasi pemantau permukiman Israel, melaporkan
persetujuan tersebut diberikan oleh Komite Tinggi Perencanaan Pemerintah
Sipil, badan resmi yang mengatur pembangunan permukiman.
Peace Now, yang wakilnya hadir dalam pertemuan itu, menyiarkan
daftar rumah yang direncanakan dibangun, kata Xinhua --yang dipantau
Antara di Jakarta, Rabu pagi. Daftar tersebut memperlihatkan rumah akan
dibangun di seluruh Tepi Barat, termasuk 146 rumah di Nokdim, permukiman
di bagian selatan Tepi Barat --tempat Menteri Pertahanan Avigdor
Lieberman tinggal.
Komite itu direncanakan bertemu lagi pada Rabu, dengan persetujuan
sebanyak 2.000 unit rumah menjadi agendanya, kata Peace Now.
Persetujuan tersebut diberikan setelah Pemerintah Israel berikrar
akan meningkatkan perluasan permukiman pada 2017, setelah Donald Trump
terpilih sebagai presiden AS. Trump memperlihatkan lebih sedikit
pendekatan kritis mengenai masalah tersebut dibandingkan dengan
pendahulunya.
Tindakan itu dilakukan hanya sehari setelah komite tersebut
menyetujui pembangunan 31 rumah baru buat pemukim Yahudi di Kota
Al-Khalil (Hebron) --yang menjadi tempat bentrokan-- untuk pertama kali
dalam 15 tahun.
Saat ini, beberapa ratus pemukim Yahudi tinggal di daerah kantung
yang dijaga ketat di antara sebanyak 200.000 orang Palestina.
Israel menduduki Tepi Barat dan Jalur Gaza dalam Perang Timur Tengah
1967 dan sejak itu telah mendudukinya, meskipun mendapat kecaman luas.
Permukiman Yahudi tidak sah berdasarkan hukum internasional.
Israel Lanjutkan Pembangunan 1.292 Rumah di Tepi Barat
Rabu, 18 Oktober 2017 10:51 WIB