Jakarta (Antara Babel) - Anggota Komisi I DPR RI Bobby Adhityo Rizaldi
berharap direksi Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia
(LPP TVRI) yang terpilih mampu merombak birokrasi dan paham industri.
"Kami berharap dewan pengawas mengenal orangnya, paham industri
dan mampu merombak birokrasi di tubuh TVRI," katanya di Jakarta Kamis.
Bobby menegaskan direksi TVRI yang terpilih untuk periode
2017--2022 harus mampu menghindari predikat opini tanpa menyatakan
pendapat dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang telah disandang empat
tahun terakhir.
Ia menyayangkan kinerja direksi TVRI yang lama tidak mampu
memperbaiki kinerja, bahkan empat kali meraih predikat opini tidak
menyatakan pendapat dari BPK.
"Banyak sekali tunggakan yang tidak terbayarkan sampai Rp10 triliun," ujarnya.
Bobby mengharapkan direksi TVRI yang terpilih juga harus mampu
bekerja sama dengan dewan pengawas untuk membenahi manajemen TVRI,
termasuk pembenahan sumber daya manusia dan menjalankan Undang-Undang
tentang Penyiaran.
Namun, ia menambahkan DPR RI masih mempercayakan Dewan Pengawas
TVRI akan memilih Direksi LPP TVRI periode 2017--2022 dengan langkah
terbaik.
Dewan Pengawas TVRI menunjuk Panitia Seleksi Calon Direksi yang
independen dan berasal dari luar lembaga TVRI beragam latar belakang
berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama TVRI Nomor
:135/KEP/I.1/TVRI/2017.
Panitia Seleksi Calon Direksi TVRI telah menetapkan 134 calon yang
akan menjalani beberapa tahapan tes yakni Seleksi Administrasi, Tes
Tertulis, Tes Asesmen dari lembaga independen, Wawancara dari Panitia
Seleksi, Tes Kesehatan dan Wawancara dari Dewan Pengawas TVRI.
Selanjutnya, Panitia Seleksi Calon Direksi TVRI akan memilih 18
kandidat untuk tiga orang calon pada setiap jabatan direktur yang
diajukan kepada Dewan Pengawas selanjutnya dipilih enam orang Direksi
TVRI.
DPR Berharap Direksi TVRI Terpilih Rombak Birokrasi
Kamis, 19 Oktober 2017 14:02 WIB
Kami berharap dewan pengawas mengenal orangnya, paham industri dan mampu merombak birokrasi di tubuh TVRI,