Jakarta (Antara Babel) - PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk berjanji akan berupaya keras mempercepat pengembalian saldo
nasabah yang terpotong Rp1.000 karena proses pemeliharaan
("maintenance") sistem untuk produk tabungan Tapenas SiMuda.
"Sekiranya proses maintenance telah membuat kenyamanan nasabah
terganggu, secara terbuka BNI menyampaikan permohonan maaf," kata
Sekretaris Perusahaan BNI, Kiryanto saat dihubungi Antara di Jakarta,
Jumat.
Kiryanto menjelaskan kronologi penyebab saldo beberapa nasabah
yang terpotong Rp1.000 pada Jumat ini. BNI beberapa sedang mengubah
ketentuan (setting) parameter untuk produk tabungan baru, Tapenas
SiMuda. Produk tabungan ini dikenakan biaya (fee) sebesar Rp1.000.
Namun, perubahan parameter biaya tersebut, kata Kiryanto,
ternyata berdampak juga pada produk tabungan lainnya, di luar Tapenas
SiMuda.
Maka dari itu, saat ini BNI sedang mengembalikan saldo Rp1.000 milik nasabah yang tidak seharusnya dikenakan biaya.
"Kami berupaya keras proses reverse (pengembalian) atas biaya yang terdebet dapat diselesaikan secepatnya," ujarnya.
Kiryanto menjamin tidak akan ada kerugian finansial bagi nasabah akibat kejadian ini.
"Begitu juga untuk bank, nantinya tidak ada kerugian finansial baik dari sisi nasabah maupun bank," ujarnya.
Dia juga menegaskan tidak ada serangan peretasan terhadap sistem
Teknologi dan Informasi BNI. Pemotongan saldo Rp1.000 tersebut kerana
dampak dari upaya pengaturan sistem.
Sebelumnya, kabar pemotongan saldo Rp1.000 di sejumlah rekening
nasabah BNI ini bermula dari salah seorang nasabah BNI yang menuliskan
status di media sosial Facebook tentang berkurangnya saldo di rekening
miliknya tanpa keterangan yang jelas.
Status tersebut kemudian viral di media sosial dan menimbulkan dugaan adanya serangan peretas.
BNI Percepat Pengembalian Saldo Nasabah yang Terpotong
Jumat, 20 Oktober 2017 22:42 WIB