Sungailiat (Antara Babel) - Calon Legisltaif (caleg) DPRD Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung, dari PDI Perjuangan, Yuni Herwita meminta kelompok perempuan
untuk maksimal terlibat dalam politik karena saat ini dirasakan masih
kurang.
"Saya melihat kelompok perempuan secara umum belum maksimal dalam
keterlibatan dalam politik meskipun mempunyai hak sama dengan kelompok
laki-laki," katanya di Sungailiat, Jumat.
Ia mengatakan, hal tersebut lebih dipengaruhi oleh beberapa hal
seperti, kecenderungan mengedepankan perasaan termasuk ada ketakutan
karena ada anggapan bahwa berpolitik itu kejam. Anggapan inilah yang
membuat perempuan belum begitu maksimal masuk dunia politik.
"Padahal dari kemampuan saya yakin, perempuan juga ada yang lebih
pintar dalam hal segala bidang dibandingkan laki-laki," katanya.
Menurut dia, dalam Undang-Undang 1945 semua warga negara memiliki
hak yang sama. Hal itu diimplementasikan pada kuota 30 persen caleg
perempuan di partai politik peserta pemilu yang harus dijadikan peluang
bagi perempuan untuk terlibat dalam suatu proses pembangunan. Meskipun
kuota tersebut seharusnya ditiadakan.
"Penafsiran lain dari kuota 30 persen seakan hanya pemanis kelompok perempuan di partai politik," katanya.
Dia mengatakan, untuk merubah anggapan psikologi kelompok itu
diperlukan suatu pendidikan politik secara menyeluruh pada tingkat siswa
di sekolah.
"Saya kerap menyampaikan secara informal pada sebagian siswa di
sekolah dimana generasi muda Indonesia mempunyai hak yang dengan
laki-laki dalam turut serta membangun daerah melalui dunia politik,"
jelasnya.
Dengan penanaman pendidikan politik yang dimulai sejak
sekolah kata dia, nantinya dapat merubah sikap kaum wanita untuk berani
tampil setara dengan laki-laki pada perpolitikan baik tingkat nasional
maupun pada tingkat daerah.
Perempuan Diminta Maksimal Terlibat Politik
Jumat, 28 Februari 2014 11:24 WIB